Dahsyat-nya KPI

Dunia entertainment memang semakin hari kian berkembang, termasuk dalam program hiburan yang akhir-akhir ini semakin berlomba memamerkan kelebihan masing-masing untuk mendapat rating tertinggi. Salah satunya acara hiburan yang akhir-akhir ini mendapat perhatian dari netizen yaitu program acara spesial musik stasiun TV swasta, Dahsyat. Bukan karena prestasi melainkan karena seringnya menuai kontroversi, seperti kejadian beberapa hari lalu Dahsyat dianggap telah melecehkan kesatuan TNI dalam salah satu segmen acara tersebut. Hal itu terjadi setelah beberapa anggota TNI yang diundang dalam acara tersebut disuruh mengikuti lomba makan donat yang diikatkan ke kaki host wanita. Lebih parahnya, hal tersebut menjadi bahan tertawaan semua penonton.

Bukan sekali ini saja jika melihat ke belakang, Dahsyat banyak sekali mendapat hujatan dari banyak kalangan karena melakukan pelanggaran terhadap norma kesusilaan dan kesopanan, seperti memuat perkataan yang merendahkan dari mulai adanya ucapan tidak senonoh, goyang dribel, penampilan jenglot, penghinaan lambang Pancasila (kasus bebek nungging Zazkia Gotik), sampai kasus pelecehan agama (kasus Islam Prosetan chef Renne).

Program hiburan ini, dulu juga sempat dihentikan sementara karena telah melanggar aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI. Seharusnya beberapa kejadian yang mengancam kelanjutan acara ini dijadikan sebagai bahan pelajaran untuk para host, tim kreatif maupun orang-orang yang bersangkutan, akan tetapi tak jera juga setelah berkali-kali mendapat teguran dan sanksi.

Para netizen sangat menyayangkan karena program tersebut terkesan tidak mendidik dan memberikan manfaat. Meskipun merupakan program hiburan, seharusnya Dahsyat tidak hanya menekankan agar para penonton dapat tertawa dengan 'humor' yang mereka berikan, sedangkan norma dan etika di kesampingkan.

Sebagai program yang pasti menjadi perhatian publik baik dari kanak-kanak sampai orang dewasa, alangkah baiknya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memantau serta mengevaluasi semua acara atau program sejenis dan memberikan sanksi terberat apabila melanggar aturan norma-norma dan tidak mendidik tanpa kompromi. Selain itu, perlu diadakannya pembinaan agar program Dahsyat semakin bermutu.

By: Intan Badriyah
@fikrikembar @saskiaratri
#ywc #gtc


Komentar

  1. Wah benar-benar dahsyat sekali. Koreksi sedikit yak, coba perhatikan penggunaan kata di sebagai imbuhan dan kata depan. Yang betul dihentikan bukan di hentikan. Semangatt terus Kak.

    BalasHapus
  2. Oh iya, terimakasih krisannya mbak. Sangat bermanfaat..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel 'Dia, Tanpa Aku'

Perjalanan dan Mimpi